Sebelum membeli saham NANO baiknya kenali dulu PT. Nanotech Indonesia Global
PT Nanotech Indonesia Global Tbk berdiri sejak tahun 2019, Meski terbilang cukup Muda, bisnis Nanotech Indonesia Global terus menerus mengalami pertumbuhan, dimana pada saat ini, Perseroan telah memiliki layanan riset dan pengembangan (R&D services) dan 3 layanan lainnya untuk tahap implementasinya, dimana dalam tahap implementasi, Perseroan memiliki 5 Strategic Business Unit (SBU) yang fokus untuk mencari solusi untuk pelanggan Perseroan sesuai dengan kebutuhan pelanggan Perseroan di bidangnya masing-masing.
Nanotech Indonesia Global |
PT Nanotech Indonesia Global Tbk melaksanakan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Kamis (10/3/2022). Calon emiten dengan kode saham NANO ini akan menjadi perusahaan tercatat ke-10 di BEI pada tahun 2022 ini. Mengutip laman e-IPO, Nanotech Indonesia Global adalah suatu perusahaan terbatas yang berdiri sejak tahun 2019 yang bergerak di bidang jasa layanan teknologi riset dan pengembangan, rekayasa material dan nanoteknologi.
Nanotech Indonesia Global juga memiliki satu Anak Perusahaan, yaitu PT Nano Herbaltama Internasional yang telah berdiri sejak tahun 2019 yang dapat memformulasikan dan memproduksi obat herbal, dimana guna mendukung kegiatan usaha Perusahaan Anak Perseroan, Perusahaan Anak Perseroan memiliki sebuah pabrik yang mempunyai fasilitas Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) yang berlokasi di Kampung Cikoleang RT 03 RW 02, Desa Pabuaran, Kec. Gunung Sindur, Kab Bogor, Jawa Barat. Diketahui, Nanotech Indonesia Global menggelar IPO pada 10 Maret 2022 dengan harga penawaran Rp 100 per saham. Perusahaan yang bergerak di bidang penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan alam dan teknologi rekayasa lainnya serta aktivitas konsultasi ini melepas sebanyaknya 1,285 miliar saham baru atau 29,99% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum IPO. Sehingga dana yang akan diraih perseroan senilai Rp 128,5 miliar. Dana yang diperoleh dari IPO ini rencananya akan digunakan perseroan untuk belanja modal dan modal kerja. Belanja modal yang dimaksud, antara lain pembelian mesin dan perlengkapan terkait jasa layanan teknologi berbasis rekayasa material (teknologi rekayasa) perseroan, dalam rangka menunjang strategic business unit (SBU) properti dan konstruksi serta SBU akuakultur dan agribisnis, dari pihak ketiga yaitu PT Alphasains Dinamika berdasarkan perjanjian pengikatan jual beli mesin perlengkapan jasa keteknikan tertanggal 26 November 2021 senilai Rp 16,39 miliar.
Perseroan secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak 1.028.000.000 waran seri I. Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan. Setiap pemegang 10 saham baru perseroan berhak memperoleh delapan waran seri I di mana setiap satu waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam portepel. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek adalah PT UOB Kay Hian Sekuritas yang menjamin dengan kesanggupan penuh terhadap penawaran umum perseroan. Saat ini pemegang saham NANO adalah PT Nanotech Investama Sedaya sebanyak 85% dan PT Nanotech Riset Investama sebesar 15%.
Dengan dukungan jaminan serta performa perusahaan yang berkembang pesat, maka saham NANO sangat menjanjikan. Kembali lagi ini bukan ajakan beli, do your own research, salam cuan (#tentangorg)